RADARBINTAN.COM, Bengkalis – Bekerja sama dengan RS AWAL Bross Dumai, Jurusan Kemaritiman Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng) menggelar seminar kesehatan jiwa bertajuk “Health Talk” bertempat di Ruang Mini Conference, Gedung Kuliah Terpadu 1, Jalan Bathin Alam, Bengkalis pada Kamis, 17 Juli 2025.
Kegiatan ditujukan untuk para taruna dan taruni Jurusan Kemaritiman sebagai upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental terutama menjelang masa praktik kerja di kapal.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Polbeng, Marhadi Sastra, Ketua Jurusan Kemaritiman, Zulyani bersama dosen dan tenaga kependidikan serta sejumlah staf RS Awal Bros Dumai.
Pada kesempatan itu, Marhadi Sastra menyampaikan apresiasinya terhadap RS Awal Bros Dumai dan mengharapkan kerja sama lebih lanjut antara kedua belah pihak.
Ia juga menegaskan, pemeriksaan kesehatan menyeluruh sangat penting bagi taruna-taruni, terlebih sebagai syarat wajib untuk memperoleh sertifikasi pelaut seperti Sertifikasi Ahli Nautika Tingkat (ANT) dari Kementerian Perhubungan.
“Kesehatan jiwa dan raga sangat penting, apalagi di dunia pelayaran yang memiliki tekanan tinggi. Surat keterangan sehat menjadi prasyarat dalam proses sertifikasi sehingga edukasi dan pemeriksaan sejak dini sangat dibutuhkan,” ujar Marhadi.
Sementara itu, di tempat yang sama, Manajer Pemasaran Rumah Sakit Awal Bros Dumai, Ronaldo Munzir menyatakan, pihaknya sangat mendukung kegiatan edukatif tersebut.
“Kami berharap, kerja sama dengan Polbeng ini tidak hanya berhenti pada seminar saja, akan tetapi dapat berlanjut ke tahap pemeriksaan kesehatan menyeluruh bagi seluruh taruna kemaritiman,” ucapnya.
Selanjutnya, dr. Endy Desmanto Panjaitan, Sp.KJ sebagai narasumber pada seminar tersebut menyampaikan topik menarik seputar depresi dengan risiko kematian akibat gangguan mental.
Ia menjelaskan tanda-tanda stres, depresi serta risiko dan faktor-faktor penyebab seseorang mengakhiri hidupnya, terutama pada pelaut muda yang sering menghadapi isolasi sosial dan tekanan kerja tinggi.
Seminar tersebut berlangsung sukses dan para taruna-taruni tampak antusias dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan diskusi interaktif dengan narasumber setelah pemaparan materi.
