RADARBINTAN, Bintan – Organisasi Gerakan Peduli Perbatasan laksanakan Focus Grup Discussion (FGD) dan Sosialisasi Pelanggaran Tapal Batas Negara dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Aula Kantor Camat Gunung Kijang.
Kegiatan tersebut di gelar dengan menggandeng instansi terkait seperti Polres Bintan, Lanal Bintan dan Pemerintah Kabupaten Bintan yang di hadiri Kepala Bagian Perbatasan.
Ketua Gerakan Peduli Perbatasan, Misbach Syabilal Arshy mengungkapkan kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian generasi muda terhadap masyarakat di perbatasan.
“Kita melihat adanya potensi yang mengancam keselamatan dan keamanan nelayan khususnya nelayan di Kabupaten Bintan saat melaut, terutama ketika menangkap ikan di wilayah perbatasan,” kata Misbach, Kamis 26 Juni 2025.
Beberapa waktu lalu juga di ketahui terdapat nelayan yang di tangkap oleh pihak aparat keamanan di Malaysia.
“Harapan kami dengan adanya kegiatan seperti ini, nelayan yang tidak tergabung dalam organisasi juga mengerti dan memahami tapal batas negara kita, sehingga tidak ada lagi nelayan yang bermasalah dengan aparat penegak hukum negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura,” Tambahnya.
Kepala Bagian Perbatasan Kabupaten Bintan, Sri Rahayu mengatakan sosialisasi ini sangat perlu di lakukan, terlebih untuk menjaga keamanan dan kenyamanan nelayan saat melaut.
“Kadang ada nelayan yang belum tau bahwa perairan batu putih masuk kedalam wilayah teritorial perairan Malaysia, namun karena sudah turun menurun nelayan kita mencari ikan disana,” jelasnya.
Batas perairan perlu disosialisasikan secara masif kepada masyarakat agar tidak ada lagi masyarakat, khususnya nelayan yang berurusan bahkan hingga diamankan oleh aparat keamanan negara tetangga Malaysia.