RADAR BINTAN, Kota Batam – Rozi Juhendra atau yang lebih dinkelan Oji kembali memimpin Jujitsu Indonesia Kepulauan Riau periode 2025-2029.
Oji berhasil terpilih secara aklamasi melalui Musyawarah II Jujitsu Provinsi Kepri di Hotel Aston Pelita Batam, Sabtu 23 Agustus 2025.
“Alhamdulillah hari ini secara sah, lancar dan sukses, Rozi Juhendra kembali terpilih melanjutkan masa kepemimpinan Pengprov Jujitsu Kepri periode 2025 – 2029,” ujar Mahesa Arba SH, Wakil Ketua Umum I Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI).
Mahesa menyebut, kedatangannya langsung menghadiri Musyawarah II ini sudah berkoordinasi dengan Ketua Umum PBJI Pusat DR Deddy Triharjanto SE MM untuk memberi semangat agar Jujitsu Kepri tetap terus berprestasi di tengah minimnya bantuan anggaran pembinaan dari Pemda setempat.
“Terbukti, hari ini, Oji (Rozi Juhendra) kembali terpilih secara aklamasi. Itu artinya, Oji dinilai mampu dan sanggup membawa Jujitsu Kepri ke puncak prestasi dalam situasi apa pun,” puji Mahesa.
Mahesa menyebut, dari ‘teropongnya’ di kepengurusan PBJI pusat, keberadaan Jujitsu Kepri mampu membuat gentar Atlet Jujitsu dari Jawa Timur, Jawa Barat dan DKI Jakarta.
“Kita semua tahu, dalam hal prestasi olahraga, tiga provinsi ini (Jatim, Jabar dan DKI Jakarta) sudah tak diragukan lagi di tingkat nasional. Namun khusus di Cabor Jujitsu, Kepri bisa menghentak. Menjadi ancaman bagi atlet-atlet Jujitsu Jabar, Jatim dan DKI,” kata Mahesa.
Mahesa menyebut, Oji dengan timnya yang solid, bisa membawa atlet-atlet muda menuju prestasi nasional dan internasional.
“Sekali lagi saya mengucapkan, Selamat atas terpilihnya Oji kembali memimpin Jujitsu Kepri untuk empat tahun ke depan. Segera mungkin ajukan ke PBJI Pusat susunan kepengurusan agar segera diberikan SK,” ujar Mahesa.
Musprov II Jujitsu Kepri ini dibuka oleh Wakil Ketua Umum IV KONI Kepri, Abdul Razak.
“Mari sama-sama kita berikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bang Oji. Sebab, kita tahu, dalam empat tahun terakhir, prestasi Jujitsu Kepri sangat gemilang di bawah kepemimpinan Bang Oji,” ujar Razak.
Prestasi puncak secara nasional, Jujitsu Kepri mampu meraih satu perak dan satu perunggu pada PON XXI/2024 Aceh-Sumut.
“Kami akui, ini tidak mudah. Apalagi, persaingan di dunia beladiri itu sangat berat,” ujar Razak. Capaian di PON XXI itu, tentu tak didapat dengan proses yang singkat.
“Kita ketahui, kepengurusan Bang Oji ini dimulai pada tahun 2021,” katanya.
Di tahun itu adalah tahun-tahun tersulit karena baru saja dihadapkan pada Covid-19. Pada saat yang bersamaan, Jujitsu Kepri juga dituntut untuk memberangkatkan atletnya untuk Ekshibisi PON XX di Papua. Karena ekshibisi, keberangkatan tentu saja dengan anggaran mandiri.
“Saya tahu, sepanjang empat tahun ini, berapa anggaran yang diberikan kepada Jujitsu Kepri, karena pada periode sebelumnya, saya diamanahkan di Sekum KONI Kepri,” kata Razak.
Dengan bantuan anggaran yang terbatas dari KONI Kepri, Oji mampu mencapai berbagai prestasi di ajang-ajang nasional dan internasional.
“Termasuk meloloskan dua atlet Jujitsu Kepri untuk PON Aceh-Sumut pada BK PON tahun 2023 lalu di Bekasi,” kata Razak.
Tidak hanya tentang prestasi dan raihan medali, Razak menilai, Oji juga mempu menggerakkan roda kepengurusan organisasi dengan cara-cara yang berkelas.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, tahun ini efisiensi anggaran di berbagai lini. Termasuk juga hibah kepada kami di KONI Kepri.
Akibatnya, tahun ini, banyak agenda cabor yang tak terbantu, termasuk untuk pelaksanaan Musprov,” sebut Razak.
Kendati begitu, di masa berakhirnya masa jabatannya pada periode 2021 – 2025, Oji mampu menggelar Musprov dengan cara-cara berkelas.
“Saya pastikan, di tahun ini, sampai detik ini, cabor Jujitsu memang belum menerima bantuan kegiatan sepeser pun. Juga dengan cabor-cabor lain. Termasuk juga untuk pelaksanaan Musprov,” kata Razak.
Padahal, kata Razak, tahun ini juga banyak kepengurusan cabor yang habis masa kepengurusannya.
“Kita lihat bersama, Oji mampu menggelar Musprov di Hotel sekelas Aston di Pelita ini. Kita tahu, Pak Mahesa, agenda-agenda yang digelar di Hotel Aston Pelita ini adalah agenda-agenda yang berkelas,” kata Razak pada acara pembukaan, seraya menyiratkan kepada Mahesa Arba, bahwa Oji mampu menggerakan roda kepengurusan tanpa tergantung penuh pada bantuan dari KONI Kepri.
Robi Perdana, Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan Ketum Pengprov Jujitsu Kepri menyebut telah melalui rangakaian pemilihan sesuai aturan yang berlaku mulai dari sosialisasi sampai dengan penetapan.
“Oji terpilih secara aklamasi dengan dukungan penuh dari pengurus provinsi sebelumnya dan empat kepengurusan kabupaten/kota,” ujar Robi.
Sementara itu, Oji menyebut, setelah diamanahkan kembali memipin Jujitsu Kepri, ia akan terus berkoordinasi dengan PBJI Pusat, Pemkab/pengkot Jujitsu di Kepri, serta semua perguruan dan klub yang ada di Kepri.
Tujuannya hanya satu demi prestasi Jujitsu Kepri. Dalam waktu dekat, Jujitsu Kepri juga harus menyukseskan pelaksanaan PON Beladiri di Kudus, pada Oktober mendatang.
Dalam situasi apa pun, Oji terus menyemangati atlet Kepri untuk terus meningkatkan prestasi.
Memang, kata Oji, dalam hal pembinaan, KONI Kepri memiliki keterbatasan anggaran. Hanya saja, untuk sebuah apresiasi dan bonus, Pemda Kepri telah memberikan bonus yang woow untuk peraih medali PON.
“Atlet dan pelatih peraih medali PON telah menerima bonus sampai ratusan juta. Bonus ini kami pastikan tidak ada potongan apa pun hingga sampai ke tangan atlet Jujitsu Kepri peraih medali perak dan perunggu PON XXI Aceh-Sumut,” tegasnya.
Oji menyebut, bahwa prestasi gemilang akan bisa diraih dengan semangat dalam situasi apa pun.
“Tetap berkelas dan berkualitas,” ujarnya.***